Suatu saat dalam perjalanan menggunakan pesawat garuda terbaca artikel di Majalah garuda bagaimana mengajar agar tidak membosankan dan terkesan menggurui. Dalam artikel tersebut dikatakan bila anda mengajar jangan terlalu teks book tetapi sampaikanlah dengan cara bercerita. Setelah saya terapkan memang membuahkan hasil peserta diklat merasa tertarik dan tidak membosankan karena setiap topik yang disampaikan diberikan dengan gaya bercerita.
Saya jadi ingat waktu kecil paman paman saya juga menceritakan tentang kancil yang didalamnya ada pesan moral seperti jangan mencuri ketimun pak tani tidak baik. Karen pola penyampaian pesan dengan cerita maka lebih mudah memahami dibandingkan dengan mengingatkan atau menegur jangan mencuri tanpa cerita. Daya serap anak dengan cerita lebih lengket tentu.
Kiat lainnya setelah kita bercerita tentang satu topik bahasan berikan perumpamaan atau contoh nyata yang ada disekitar kita atau yang aktual jadi perserta diklat lebih mudah memahami. Janganlah mengajar diklat seperti diperguruan tinggi kita kan penat sendiri belum tentu mudah dicerna. Ingat dalam diklat adalah pembelajaran orang dewasa bukan pembelajaran anak anak jadi mereka harus diperlakukan secara dewasa. Dalam pengalaman saya kadang mendengar komentar peserta memang kita anak kecil kok pakai dimarahi segala.
Pengalaman yang paling menarik selipkan dalam cerita juga cerita humor dan cerita tentang makna kehidupan untuk memberikan motivasi kepada peserta. Pada akhirnya saya dan mungkin juga anda akan membuktikan dengan metode bercerita kepada peserta pembelajaran lebih efektif dan peserta jauh dari penyakit kantuk malah akan terjadi suatu komunikasi yg interaktif, selamat mencoba semoga berhasil.
Saya jadi ingat waktu kecil paman paman saya juga menceritakan tentang kancil yang didalamnya ada pesan moral seperti jangan mencuri ketimun pak tani tidak baik. Karen pola penyampaian pesan dengan cerita maka lebih mudah memahami dibandingkan dengan mengingatkan atau menegur jangan mencuri tanpa cerita. Daya serap anak dengan cerita lebih lengket tentu.
Kiat lainnya setelah kita bercerita tentang satu topik bahasan berikan perumpamaan atau contoh nyata yang ada disekitar kita atau yang aktual jadi perserta diklat lebih mudah memahami. Janganlah mengajar diklat seperti diperguruan tinggi kita kan penat sendiri belum tentu mudah dicerna. Ingat dalam diklat adalah pembelajaran orang dewasa bukan pembelajaran anak anak jadi mereka harus diperlakukan secara dewasa. Dalam pengalaman saya kadang mendengar komentar peserta memang kita anak kecil kok pakai dimarahi segala.
Pengalaman yang paling menarik selipkan dalam cerita juga cerita humor dan cerita tentang makna kehidupan untuk memberikan motivasi kepada peserta. Pada akhirnya saya dan mungkin juga anda akan membuktikan dengan metode bercerita kepada peserta pembelajaran lebih efektif dan peserta jauh dari penyakit kantuk malah akan terjadi suatu komunikasi yg interaktif, selamat mencoba semoga berhasil.
0 komentar:
Posting Komentar