Penyakit WI pada umumnya lalai dalam pengumpulan angka kredit ditambah lagi kurang disiplin dalam administrasi dokumen bahan ajar termasuk surat tugas dan sudah melaksanakan tugas. Kita akan pusing tujuh keliling bila baru mengkompelasi dokumen mengajar kita 3 atau 6 bulan kemudian karena surat secarik kertas gampang nyelip kemana mana dan kitapun bingung dan celakanya bila berkas tersebut hilang dan tak diketemukan. Pengalaman saya pribadi itulah yg terjadi dengan saya yang selama tiga tahun tidak menyampaikan dupak ke LAN walaupun akhirnya berhasil juga di sampaikan dupak selama tiga tahun berturut turut setelah melalui perjuangan keras cari sana cari sini dokumen yang hilang.
Belajar dari pengalaman itu di tahun 2011 saya menertibkab diriku sendiri sebelum mengajar surat tugas sudah disiapkan dengan surat sudah tugas dan begitu selesai mengajar besoknya langsung disodorkan ke Kapus jadi amanlah kita tak pusing.
Saat ini saya dalam perjuangan agar dapat mengumpul angka kredit yg masih kurang pada profesi sebesar 16 angka,. Pusing juga ngumpulkan angka kredit profesi tetapi didapat jalan keluarnya dengan menulis KTI yg di dokumenkan di perpustakaan kantor setelah memperoleh katalok dari perpustakaan dan memasukan tulisan ilimiah ke website kompasiana. Hati hati memilih website harus berbadan hukum agar tulisan kita dinilai oleh LAN.
Jadi kesimpulan kalau ngak mau repot dan pusing tujuh keliling disiplinkan diri kita memenej dokumen pembelajaran setiap habis mengajar disuatu diklat, semoga berhasil
Jumat, 03 Juni 2011
MEMENEJ PENGUMPULAN ANGKA KREDIT
Label:
menegemen angka kredit
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar